Senin, 19 Desember 2011

Belakangan ini, aku merasakan begitu nikmat mengucap lafaz Allah hingga secara tak sadar kerinduanku kepada Dia, Sang Khalik, menbuncah. Ditambah melihat dunia yang begitu hina, aku semakin ingin kembali kepada kesucian sebagaimana awal kami diciptakan. Bukan, perasaan ini bukan karena aku ingin menghindari masalah-masalah dan semua hal di dunia. Tapi sungguh, aku merasakan ada perasaan lebih besar dari sebelumnya, aku mencintai dan merindukan Tuhanku.

Ya Allah, Rabbana.. perasaan apa ini. Semoga merupakan karunia dari-Mu, yaitu pertambahan iman. Jika memang begitu, hamba mohon kuatkan iman di hati hamba, tambahkan, lalu sempurnakan ya Rahman.  Ya Allah, hamba begitu takut kembali kepada-Mu dalam keadaan kotor, dengan banyak dosa. Begitu banyak waktu hamba terbuang dengan kesia-siaan dan maksiat. Ampuni hamba ya Rabb. Hamba sungguh tidak sanggup bila harus mendapat siksa-Mu. Membayangkannya saja hamba sudah sangat takut.

Saat ini hamba berpeluh air mata.. semua karena hamba begitu takut dan cemas akan azab-Mu. Ampuni hamba ya Rabb. Jika memang waktunya bagi ruhku keluar dari jasad ini, keluarkan dengan cara yang lembut dan baik ya Malik. Mudahkan bagi hamba menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikatmu di dalam kubur, lapangkan dan terangi tempat persinggahan sementara itu, serta tidurkan hamba dalam keadaan yang baik. Hamba mohon kabulkan ya Allah.. Kemudian, bangkitkan hamba dalam keadaan yang baik dan sungguh hamba tidak ingin aurat hamba terlihat. Sebagai balasan hamba selama ini telah berusaha menutupi aurat hamba, jadi hamba mohon segera tutupi tubuh hamba setelah dibangkitkan. Bariskan hamba bersama orang-orang beriman di barisan Rasulullah saw. Izinkan hamba mengenali, menghampiri, lalu menciumnya sebagai pengakuan bahwa hamba adalah orang yang selama ini berusaha mengikuti sunnahnya dan kemudian mendapat syafaatnya. Mudahkan bagi hamba melewati sidhratulmuntaha, kemudian dengan keberkahan-Mu, selamatkan hamba di hari penghisaban itu. Sungguh, Engkau Maha Pengampun lagi Penyayang

Ya Rabb, hamba bukan siapa-sapa. Hamba sungguh malu kepada-Mu, hamba tidak memiliki amalan khusus yang kuat dan bisa hamba banggakan. Sehingga hanya belas kasihan-Mu yang bisa menyelamatkan hamba. Hanya bermodalkan kalimat syahadat dan keteguhan memegangnya, masukkan hamba ke dalam surga atas rahmat-Mu.Ya Allah, hamba memohon agar hamba menjadi seorang yang syahid di jalanmu sebagai cara terbaik kembali kepada-Mu.

Amiin


Last Breath by Ahmed Bukhatir

From those around I hear a Cry,
A muffled sob, a Hopeless sigh,
I hear their footsteps leaving slow,
And then I know my soul must Fly!
A chilly wind begins to blow,
Within my soul, from Head to Toe,
And then, Last Breath escapes my lips,
It's Time to leave. And I must Go!
So, it is True (But it's too Late)
They said: Each soul has its Given Date,
When it must leave its body's core,
And meet with its Eternal Fate.
Oh mark the words that I do say,

Who knows? Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay!
Come on my brothers let us pray
Decide which now, Do NOT delay!
Oh God! Oh God! I cannot see!
My eyes are Blind! Am I still Me
Or has my soul been led astray,
And forced to pay a Priceless Fee
Alas to Dust we all return,
Some shall rejoice, while others burn,
If only I knew that before
The line grew short, and came my Turn!
And now, as beneath the sod
They lay me (with my record flawed),
They cry, not knowing I cry worse,
For, they go home, I face my God!
Oh mark the words that I do say,
Who knows, Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay !
Come on my brothers let's pray
Decide which now, do not delay ....


Courtesy of
Bukhatir.org

All rights reserved © Ahmed Bukhatir's site... Tune Of Life



Learn Arabic Contact Us About Us





Tidak ada komentar:

Posting Komentar