Suatu hari, Imam Syafi'i yang berusia tujuh tahun atau lebih, pernah belajar dengan imam Malik di kota Madinah. Imam Malik mengajarkan hadist NAbi di masjid tersebut. Seperti biasa, imam Malik selalu menyebutkan sanad hadist. Saat sedang mengajar tersebut, sang imam melihat tangan Syafi'i memainkan secarik alas setelah membasahinya dengan air liur. Beliau sangat kecewa. Beliau menunggu sampai menyelesaikan pelajaran membaca empat puluh hadist. Kemudian Imam memanggil Syafi'i kecil untuk menghadap dan mendapat sedikit teguran dari sang Imam.
"kenapa kamu bermain-main saat hadist Rasulullah?", tanya Imam MAlik
"Syeikh, aku tidak bermain-main. Aku hanya mencatat dengan air liurku biar aku tidak lupa karena aku adalah anak fakir yang tidak punya dirham untuk membeli kertas dan pena", jawab Syafi'i kecil.
Setelah mendengar jawaban Syafi'i sang Imam berkata,"jika benar, bacakan aku hadist Nabi dari empat puuluh hadist yang kubacakan saat pelajaran hari ini."
Syafi'i kecil pun dapat menjawab tantangan gurunya secara detail bahkan dengan mencontohkan gaya atau gerak-gerik gurunya (Imam Malik) tersebut saat menyampaikan pelajaran.
dikutip dari buku Takut Hanya kepada ALLAH, oleh: DR. Mustafa Murad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar