Seorang akhwat datang menghadiri munashoroh palestina hari sabtu itu. Sesampainya di monas, ia langsung bergerak mengambil posisi di depan panggung orasi. Ia mengucapkan takbir dengan penuh semangat di tengah kerumunan orang. "ALLAHU AKBAR, palestina-palestina selamatkan selamatkan!, israel-israel hancurkan hancurkan!". Ia tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya, yang jelas semangatnya di tengah hari itu membakarnya untuk terus meneriakkan kalimat membela palestina tercinta. Setiap nasyid bertema palestina ia hapal dengan fasih. Nasyid-nasyid yang ditampilkan hari itu semakin menambah semangatnya. tanpa ragu ia langsung menggerakkan langkah kakinya longmarch bersama ribuan orang lain. Jauhnya jarak perjalanan, teriknya matahari, dan asap kendaraan tidak menyurutkan langkahnya.
Pukul 16.00 rangkaian kegiatan munashoroh berakhir hari itu. Semangat yang semula membakar akhwat tersebut mulai turun. Ia kembali menjadi akhwat biasa, seperti semula, sebelum munashoroh. Ia mulai sadar bahwa wajahnya penuh dengan debu dan keringat, ia juga ingat belum shalat ashar. Ia berniat langsung mencari tempat wudhu sambil mencuci mukanya, kemudian shalat ashar.
Setelah menemukan mushalla, ia langsung ke tempat wudhu. Dari dalam tas kecilnya, ia mengeluarkan sebuah sabun pencuci muka yang biasa ia pakai. Sungguh aneh,, merek sabun pencuci mukanya ternyata masuk ke dalam list nama-nama sponsor yahudi. Tidak hanya sabun pencuci wajah, tapi masih terdapat barang lain di rumahnya yang berlogo sponsor yahudi, misalnya sampoo, pastagigi, deodoran.
Ia sebenarnya tahu beberapa barang-barang itu masuk ke dalam produk yahudi. Namun, ia memiliki alasan sendiri untuk tidak menggantinya."Aduh gimana ya, abisnya kalau ganti sabun muka bisa jerawatan, bisa sariawan kalau pakai odol lain,...", belanya saat ku tegur mengenai produk-produk itu. MasyaAllah ke mana semangat munashoroh akhwat ini saat berhadapn dengan kepentingan pribadinya.
Kisah ini menunjukkan betapa masih lemahnya sikap kita kepada kaum kafir..
Bukankah Rasulullah dan para sahabat menunjukkan teladan bersikap lembut kepada muslimin dan bersikap tegas kepada kaum kafir.
Kita mengaku membela pastina tercinta, tapi kenyataan masih tawar-menawar terhadap salah satu perjuangan kecil tapi nyata yang bisa kita lakukan, yaitu dengan memboikot produk israel-amerika. Tawar-menawar yang terjadi karena alasan kepentingan pribadi kita.
Astagfirullah, bagaimana perjuangan kita membela palestina dapat berhasil jika tidak ditunjukkan dengan kesungguhan. Meneriakkan JIHAD tanpa kesungguhan (mujahadah) hanya membuatnya menjadi seolah bualan yang sekadar mengelitik telinga orang-orang yahudi.
Saudaraku, mari tunjukkan kesungguhan kita minimal dengan memboikot produk-produk yahudi mulai dari diri sendiri.
Mari berjuang... ALLAHU AKBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar